Senin, 09 Maret 2009

Tahun 2009, Pembangunan Fisik dan Infrastruktur Diprioritaskan40% APBD 2008 tak Terserap

Sumber: Pikiran Rakyat
SATU unit truk terperosok di sisi jalan di Kab. Bekasi. Kondisi infrastruktur jalan yang tidak memadai sampai saat ini membuat Pemkab Bekasi memprioritaskan anggaran pada pembangunan fisik dalam APBD 2009 untuk menghidupkan roda ekonomi di kawasan itu.* Deni Bratha
PEMBANGUNAN fisik dan infrastruktur di Kabupaten Bekasi akan mendapatkan gelontoran anggaran sebesar 30% dari Rp 1,989 triliun total APBD Kabupaten Bekasi Tahun Anggaran 2009. Diharapkan dana tersebut sudah bisa digunakan pada bulan Maret mendatang. Demikian dikatakan oleh Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Syamsul Falah, Jumat (9/1), di ruang kerjanya. "Jangan sampai molor lagi seperti tahun 2008 kemarin karena pembangunan jadi terhambat. Kami berharap eksekutif lebih sigap kerjanya," kata Syamsul.
Keterlambatan pencairan APBD 2008, ujar Syamsul, lebih banyak dipengaruhi lambannya kinerja eksekutif pemerintah daerah Kabupaten Bekasi. Padahal APBD sudah disahkan pada bulan Februari 2008. Namun karena adanya kenaikan harga BBM, pemerintah daerah meminta untuk melakukan revisi guna menyesuaikan dengan kenaikan harga bahan baku.
Sampai bulan Juni lalu, DPRD sudah meminta Sekda Kabupaten Bekasi agar segera mengajukan perubahan anggaran untuk dibahas di DPRD. Rupanya, baru pada November 2008, anggaran perubahan diajukan. Hal ini menyebabkan banyak program terhambat, terutama yang terkait dengan pembangunan fisik dan infrastuktur. "Sekitar 40 persen anggaran tahun 2008 tidak bisa diserap dan harus diluncurkan kembali pada 2009," ujar Syamsul.
Molornya proses tender, sempat memancing gejolak di Kabupaten Bekasi, terutama yang berasal dari kalangan pengusaha. Beredar kabar, para pengusaha merasa kecewa karena beberapa paket projek dalam APBD 2008 sudah di-ploting dengan memberikan "upeti" kepada para pejabat.
Hal tersebut dibantah Syamsul. Menurut politisi asal PKS ini, kabar semacam ini memang sudah jamak dijumpai dalam proses lelang tender, namun sangat sulit untuk dibuktikan. Menurut dia, seharusnya proses tender dilakukan secara profesional, transparan, fair, dan dengan cara-cara yang baik oleh semua pihak yang terlibat di dalamnya. Keresahan para pengusaha dianggap terlalu berlebihan. Mereka bukanlah orang baru, sehingga mestinya tahu tata aturan proses tender. "Pejabat juga tidak boleh menjanjikan apa pun kepada para pengusaha," ujar Syamsul.
APBD tahun 2009 sudah disetujui oleh DPRD Kabupaten Bekasi pada akhir bulan Desember 2008, yang menurut Syamsul, tercepat dilakukan oleh daerah tingkat II se-Jawa Barat. Percepatan ini diharapkan juga diimbagi dengan kinerja Pemda Kabupaten Bekasi sehingga pada bulan Maret sudah bisa dilakukan proses tender. "Ini menunjukkan bahwa kami di DPRD serius, tidak seperti yang selama ini ditudingkan bahwa DPRD kerjanya lambat. Jadi siapa yang sebenarnya lambat?" kata Syamsul.
Tidak terserap
Syamsul menjelaskan, 30% APBD Kabupaten Bekasi tahun 2009 akan dialokasikan untuk pembangunan fisik dan infrastrukur. Nilainya mencapai Rp 490 miliar, yang Rp 331 miliar di antaranya merupakan dana luncuran dari anggaran APBD tahun 2008 yang tidak terserap.
Dana tersebut dialokasikan ke Dinas Bina Marga dan Pengairan, Dinas Permukiman dan Tata Ruang, serta stimulan pembangunan di pos anggaran bidang pembangunan. Dana stimulan, kata Syamsul, akan diberikan kepada setiap proposal yang masuk dari masyarakat, besarannya sendiri mencapai Rp 40 juta dan diprioritaskan untuk pembangunan jalan lingkungan. Lebih lanjut Syamsul mengatakan, dana APBD 2008 yang diluncurkan pada tahun 2009 sebagian di antaranya sudah ditenderkan dan tinggal proses pengerjaannya saja.
Alokasi besar untuk pembangunan fisik dan infrastruktur ini diambil mengingat banyak jalan di Kabupaten Bekasi yang kondisinya masih rusak. Padahal, kata Syamsul, jalan menjadi sarana utama akses ekonomi masyarakat. Kendati demikian, dana yang ada belum mencukupi untuk memperbaiki semua jalan yang ada dan masih menyisakan 40% jalan rusak. "Luas wilayah kita sangat luas, tapi mudah-mudahan 2-3 tahun lagi semua jalan di Kabupaten Bekasi sudah bagus," kata Syamsul.
Dihubungi secara terpisah, Alex Sutadi, Kepala Bagian Tata Usaha Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Bekasi, mengatakan, pada 2008, pihak Dinas Bina Marga dan Pengairan melakukan perbaikan pada 111 km jalan. Perbaikan dengan cara hotmix sepanjang 44 km dan jalan yang dicor beton 77 km, yang memakan anggaran sebesar Rp 180 miliar. Sebagian pekerjaan itu sudah selesai pada tahun 2008 dan sisanya akan diteruskan pada 2009. "Mudah-mudahan April 2009, semuanya sudah rampung dikerjakan," kata Alex dari balik telefon genggamnya.
Sedangkan untuk tahun anggaran 2009, Dinas Bina Marga dan Pengairan hanya mendapatkan alokasi sebesar Rp 80 miliar, karena ada dana luncuran tahun 2008. Dana tersebut akan digunakan untuk perbaikan jalan dan pengairan. Namun, Alex tidak ingat secara detail berapa panjang jalan yang akan diperbaiki. Alex menjelaskan, jumlah total jalan di Kabupaten Bekasi mencapai 925 km dan sampai saat ini, 700 km sudah layak pakai.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bekasi Purnomo Narmiadi mengatakan, sarana infrastruktur sangat penting untuk menunjang kelangsungan dunia usaha dan industri di Kabupaten Bekasi. Selama ini, kata dia, jalan-jalan di Kabupaten Bekasi masih tergolong rusak sehingga menyebabkan waktu tempuh untuk distribusi barang menjadi semakin lama. Biaya bahan bakar dan kerusakan onderdil kendaraan juga ikut membengkak sampai 3 kali lipat. "Bagaimana investor mau tertarik, jika kondisi jalannya masih rusak seperti sekarang ini," kata Purnomo.
Menanggapi masalah tersebut, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Bekasi Muhyiddin mengemukakan, keterlambatan realisasi APBD 2008 disebabkan karena perubahan harga bahan baku akibat kenaikan harga BBM. Dirinya menjanjikan, untuk tahun 2009, APBD sudah bisa direalisasikan pada bulan Maret mendatang. Sedangkan untuk pihak ketiga yang mengerjakan pekerjaan tahun 2008 yang dilanjutkan pada tahun 2009, sudah bisa mengajukan penagihan pada akhir Februari jika memang sudah selesai dikerjakan. (JU-16)**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar